Sabtu, 09 April 2011

Mitos Sarapan Pagi

Senin, 4 April 2011 - Sering kali nenek bilang, dengan segala gaya dan alasan, kamu harus makan, kalau nggak kamu bakal mati, lemes, bodoh, pingsan, koma, dead, dan lain sebagainya.


 Begitu besarnya manfaat sarapan sampai-sampai ada yang bilang sarapan meningkatkan kinerja akademis, menurunkan asupan lemak sepanjang hari, memicu metabolisme untuk membakar lemak lebih efektif, mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai, mengurangi kemungkinan ngemil, memberi glukosa sebagai sumber energi yang diperlukan otak, meningkatkan perilaku psikososial dan memberi kita kebutuhan energi yang diperlukan sepanjang hari.


Jadi sarapan baik? Sarapan apa yang lebih baik? Karbo (bukan iklan) atau protein?


Ada yang beranggapan kalau memakan proten saat sarapan membantu memicu metabolisme anda karena ia memerlukan lebih banyak energi untuk memproses protein daripada memproses karbohidrat. Jadi makan telur, daging atau sosis saat sarapan akan memicu metabolisme.


Banyak banget manfaatnya. Apa sesederhana itu? Cukup dengan sarapan saja? Sebagian mungkin benar, sebagian benar-benar salah.


Menambah Kekuatan?


Sebuah tim peneliti dari Universitas North Island, Selandia Baru, mengikuti dua kelompok pemain sepeda pemula masing-masing beranggota tujuh orang – empat wanita dan tiga laki-laki – selama empat minggu latihan.


Satu kelompok melakukan sarapan dengan karbohidrat tinggi sebelum latihan sementara yang lain latihan tanpa sarapan apapun. Kedua kelompok bersepeda selama 75 menit dengan intensitas sedang. Tahu hasilnya?




Otot partisipan laki-laki yang berlatih tanpa sarapan menunjukkan kemampuan membakar lemak lebih baik, lebih mampu menyimpan glikogen otot dan memperoleh kemajuan lebih besar pada kekuatan puncak dan kemampuan menyimpan oksigen.


Menurut Dr Stannard, salah satu peneliti, “memulai latihan dengan lebih sedikit bahan bakar akan membantu anda mencapai titik stress jasmani lebih cepat. Ini artinya anda akan lebih lama berada dalam stress dan akhirnya latihan akan lebih menguntungkan.” Ingat, otot berkembang karena stress yang berulang-ulang kita berikan kepadanya.


Memang ada hal yang berbalik. Partisipan wanita ternyata membakar lebih banyak kalori ketika sarapan sebelum latihan. Jadi kesimpulannya, tidak sarapan lebih baik untuk otot laki-laki. Walau begitu, menurut Dr Stannard, sarapan masih penting untuk endurance. Latihan bersepeda hanya 75 menit, kalau dalam endurance, kamu perlu waktu beberapa jam, dan berarti sarapan perlu untuk menutupi waktu makan siang yang termakan oleh olahraga.


Marion Nestle, Profesor ilmu gizi, makanan dan kesehatan masyarakat dari Universitas New York tidak pernah sarapan bertahun-tahun karena ia tidak lapar di pagi hari, dan dia seorang wanita. Menurutnya, bagi orang dewasa, manfaat dari sarapan itu sangat tergantung banyak faktor. Banyak orang dewasa yang tidak sarapan tapi kinerjanya tetap bagus dan kadang lebih baik.


Mark Mattson, ilmuan syaraf dari Lembaga Nasional Penuaan lebih ekstrim lagi. Ia tidak pernah sarapan selama 20 tahun dan langsung jogging. Dalam jurnal ilmiah Lancet, beliau menulis”tidak ada bukti nyata kalau tidak sarapan atau makan siang (atau bahkan keduanya) itu tidak menyehatkan, dan data hewan menunjukkan justru sebaliknya. Nasihat untuk makan lebih sedikit dan lebih sering juga sama, tidak memiliki dukungan ilmiah.”


Ada ilmuan yang berpendapat lain. Joan Salge Blake, asisten profesor manajemen berat badan di Universitas Boston mengatakan kalau “tidak ada dampak negatif dari sarapan yang sehat.” Perlu ditekankan di sini, ia tidak bilang sarapan, tapi sarapan yang sehat. Menurutnya sarapan yang sehat adalah sarapan yang mengandung susu, tanaman biji-bijian (nasi misalnya) dan buah.


Kelaparan?


Alasan lain yang umum diberikan untuk membenarkan sarapan adalah nanti kamu bisa kelaparan waktu siang atau malam. Ntar malah makan siangnya banyak ampe makan lemari, misalnya. Umat Muslim yang melakukan puasa ramadhan sudah membuktikan sebaliknya. Banyak yang tidak sahur, tapi waktu buka mereka makan biasa saja (kecuali yang baru belajar puasa).


Studi juga menunjukkan demikian. Saat partisipan diminta tidak sarapan, dan bahkan tidak sarapan dan makan siang, mereka makan malam biasa saja, dan bahkan ada yang makan lebih sedikit.


Idealnya


Bila kamu bangun jam 7, kamu gak perlu segera sarapan besar. Kamu mungkin bahkan tidak lapar ketika bangun. Kamu tidak harus memulai metabolismemu. Kamu cukup menstrukturisasi makanan kamu sepanjang hari ini, jadi kamu tidak terlalu lapar. Saat terbaik untuk makan adalah tiga jam setelah bangun tidur. Bila kamu bangun jam 7, maka kamu sarapan sekitar jam 10. Sarapan cukup dengan sepotong buah atau susu. Intinya sarapan itu gak masalah yang penting asupan kalorinya. Kalau kamu sehari butuh sekian kalori, kalau makan malam saja sudah cukup, ya nggak perlu lah sarapan.


Kesimpulan


Sarapan itu memiliki sifat kurang lebih sama dengan minum. Kami sudah menunjukkan kalau tubuh membutuhkan air hanya pada saat kita haus, begitu juga sarapan. Tubuh hanya membutuhkannya jika kita lapar waktu pagi. Bila kamu ingin pintar, ya belajar, bukan sarapan. Bila kamu ingin membakar lemak ya olahraga, bukan sarapan. Sarapan hanya cadangan buat jaga-jaga siapa tahu ntar makan siang atau malamnya kalori kita nggak cukup. Gak perlu dibesar-besarkan lah.

[faktailmiah]

Terkait

Description: Mitos Sarapan Pagi Rating: 4.5 Reviewer: Sinta Ayu ItemReviewed: Mitos Sarapan Pagi
Al
Mbah Qopet Updated at: 03.26