Pertumbuhan
populasi manusia dan semakin majunya peradaban manusia ternyata
mempunyai efek samping yang sangat buruk bagi kelangsungan Bumi. Usia
bumi diperkirakan semakin menyusut seiring dengan keragaman sumber daya
hayati di Bumi akibat aktivitas manusia. Dengan semakin banyaknya
industri dan polusi, terkikisnya hutan menyebabkan ragam hayati terus
berkurang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh WWF, sejak tahun 1970
hingga sekarang Bumi mengalami penurunan ragam hayati sebesar 28%.
Sedang di negara-negara dengan industri maju seperti Eropa dan Amerika,
penurunan bahkan mencapai 60%.
Lantas, Apa akibat paling parah dari hasil laporan tersebut?
WWF mengasumsikan manusia membeutuhkan planet baru dalam kurun waktu 50
tahun yang akan datang. Jika kondisi seperti ini akan semakin buruk,
manusia membutuhkan planet baru. Sebab saat ini tekanan air dan tanah
sudah mendekati kondisi kritis. Saat ini kita sudah menggunakan lebih
dari 50% sumber daya alam di Bumi,saat ini kita hidup dalam 1,5
planet",kata dirjen WWF International Jim Leape.
Jika ekologi manusia seperti ini
terus berlanjut pada 2050 kita membutuhkan 3 planet baru untuk mendukung
pola konsumtif manusia yang semakin tak terkendali.Rata-rata, negara
dengan pernghasilan tinggi memiliki jejak ekologi lima kali lebih banyak
dibanding negara dengan penghasilan rendah seperti dikutip UPI.
Nah,yang menjadi pertanyaanya sekarang adalah, adakah planet baru untuk manusia?